Selama di Vietnam ada enam kota di lima provinsi yang saya kunjungi. Saya mulai perjalanan dari Vietnam Utara ke Vietnam Selatan. Jalur tersebut umum bagi turis yang menjelajah Vietnam. Mereka pasti keliling dari utara ke selatan atau sebaliknya. Geografis Vietnam yang memanjang dan kota-kota tujuan wisata di jalur-jalur utama jadi memudahkan pelancong.
Untuk berpindah kota antar provinsi di Vietnam ada pilihan lima moda transportasi. Pertama bisa naik pesawat tapi pasti mahal, kedua kereta api, ketiga bus, keempat pintu ke mana saja Doraemon, dan terakhir permadani terbang Aladdin. Oke abaikan yang dua terakhir *dikeplak*
Rute perjalanan saya selama di Vietnam
Seminggu di Vietnam saya menggunakan bus dan pesawat. Saya tidak mengambil kereta karena katanya sudah mahal tetapi jalannya seperti siput. Mending naik bus saja lebih cepat jalannya dan ramah di kantong. Namun kenapa saya naik pesawat? Karena saya kaya dan banyak duit bhuahaha. Lebih karena terpaksa atas kebodohan saya yang salah menghitung hari.
Kalau kamu mau jalan-jalan hemat di Vietnam naiklah bus. Apalagi di sana ada bus dengan tiket terusan. Nah piye itu? Istilahnya di sana adalah Open Bus Ticket. Jadi misalnya kamu dari Hanoi melipir ke Ho Chi Minh City (Saigon) dan mampir di kota-kota wisata berikut: Ninh Binh – Phong Nha – Hue – Da Nang – Hoi An – Nha Trang – Mui Ne – Sai Gon (tujuan terakhir). Bisa beli open bus ticket. Hanya bayar di awal saja di kota pertama dan bisa naik bus dari perusahaan yang sama ke kota selanjutnya tanpa bayar lagi. Lebih murah daripada beli ketengan satu persatu.
Semakin banyak kota yang disinggahi semakin mahal. Waktu itu saya beli dengan rute: Hanoi – Hue – Hoi An – Saigon. Sedangkan Sapa tidak ada rutenya, jadi saya beli terpisah Hanoi – Sapa – Hanoi. Harganya? Saya beneran lupa berapa, maklum saya anaknya malas mencatat. Kalau tidak salah sekitar 300 ribu hingga 350 ribu rupiah. Itupun saya pakai usaha tawar-menawar sambil plorot celana ke makelarnya. Jadi dapat diskonan lumayan.
Di mana belinya? Di toko bangunan sebelah. Jalur backpacker Indochina itu memanjakan banget buat turis. Tinggal minta tolong orang hotel atau hostel, mereka pasti jual tiket bus dengan imbalan fee yang sudah termasuk dalam harga tiket. Tinggal standby sesuai jadwal keberangkatan di lobi hotel dan nanti akan dijemput di oleh kenek busnya. Jemputnya macam-macam, ada yang dijemput dan diajak jalan kaki kalau dekat tempat pemberangkatan. Di Myanmar dulu saya dijemput pakai van kecil, di Kamboja dijemput pakai tuk-tuk. Jangan ngarep dijemput pake limousine. Tenang itu semua tanpa biaya tambahan. Sudah termasuk service. Kadang ketar-ketir keringat dingin karena yang jemput belum datang, padahal sudah melewati jadwal keberangkatan. Tenang, mereka biasanya jemput penumpang lain dulu. Itu yang membuat lama. Kalau lebih dari dua jam belum dijemput juga, fix kamu ditinggal dan ditelantarkan bhuahahaha.
Seluruh armada bus jenis kursinya adalah sleeper bus, jadi penumpang bisa selonjor tidur dengan nyaman menempuh jarak jauh. Seat dengan dua tingkat dan berada di kanan kiri dekat jendela serta tengah. Jadi ada dua lorong dalam bus untuk berjalan. Di Indonesia sleeper bus hanya ada di rute Jakarta-Purwokerto dan kabarnya sudah tidak beroperasi lagi karena tidak berizin. Bahkan kereta eksekutif di Indonesia saja kalah sama kereta ekonomi di India yang seatnya model tempat tidur. Padahal jarak tempuh kereta api di Jawa lumayan lama loh. Berangkat naik kereta bisnis di Indonesia badan segar bugar, sampai di tujuan badan remek dan pegel semua. Baca pengalaman saya naik kereta bisnis dari Surabaya-Denpasar.
Untuk pesan perjalanan selanjutnya kamu harus ke pool bus dan booking sehari sebelumnya. Nggak bisa go-show. Tinggal bawa lembaran tiket berbentuk buku kecil dan tunjukkan ke petugas. Tanya juga apa disediakan penjemputan ke hotel atau tidak. Di Hue saya jalan kaki sendiri ke pool bus karena dekat dengan hostel tempat saya menginap. Saya nggak ingat armada bus apa yang saya naiki tapi hampir armada bus di Vietnam menyediakan open bus ticket. Tinggal pilih Camel Travel, The Sinh Tourist, Hanh Cafe, dan masih banyak yang lainnya.
Malapetaka bagi yang bertubuh jangkung, karena kursi sleeper didesain ukurannya sesuai standar tubuh orang Asia. Buat saya sih pas tapi bule-bule yang lain saya liat kaki menekuk. Kalau sudah tidur semua ada yang kakinya menggelantung ke bawah. Ada yang berserakan di lorong.
Saat booking tidak dikasih nomor kursi, jadi ketika bus datang harus rebutan, siapa cepat dia dapat. Pengalaman saya dua kali dapat kursi horor waktu dari Hanoi ke Sapa, dan baliknya juga begitu. Waktu itu saya manut saja diarahkan kondektur untuk duduk. Dan saya disuruh menempati bed belakang sendiri dekat toilet. Kasurnya luas jadi harus berbagi untuk bertiga. Jadilah sepanjang perjalanan saya threesome dengan orang asing. Pulang dari Sapa ke Hanoi semua kursi depan sudah penuh dan mau nggak mau saya tidur di bed belakang dekat toilet, dan threesome lagi. Di sinilah malapetaka terjadi. Toilet mulai mengeluarkan bau-bau tidak sedap. Bau pesing dan busuk bercampur jadi satu sampai bikin kepala nggeliyeng. Bus baru 30 menit berjalan dan masih ada sisa 5,5 jam. Jiangkreeek!
Saya sesak nafas dan keringat dingin menahan bau pesing yang menyengat. Perut sudah bergejolak ingin keluar. Saya ke depan cari angin dan duduk ngesot dekat supir. Belum sepuluh menit sang supir menyuruh saya kembali karena katanya melanggar peraturan dan takut kena tilang polisi. Saya sudah protes kalau toilet bau busuk tapi tidak ada tindakan apapun. Mungkin doi nggak ngerti Bahasa Inggris medok.
Endingnya saya harus tetap menahan bau busuk sampai akhir perjalanan. Bule Prancis yang sekasur sama saya melihat iba dan ngasih pil untuk menghilangkan mual. Pilnya manjur sekali dalam sekali tenggak. Sisa perjalanan saya semprot masker yang saya pakai dengan parfum dan siap-siap kantong plastik di samping jika pertahanan perut say jebol alias muntah. Sebagai pelajaran ketika menuju Hue saya nyari kursi bagian depan atau tengah. Saya nggak akan beranjak pergi walau diusir kondektur. Jangan sekali-kali mau duduk di belakang jika naik bus di Vietnam.
Bonus foto artis
Satu trik lagi naik bus di Vietnam adalah selalu pakai sandal japit. Sebab masuk bus itu suci kayak masjid, jadi alas kaki harus dilepas. Disediakan kantong plastik untuk menyimpan alas kaki. Ribet banget kalau harus pakai sepatu. Dalam perjalanan bus akan berhenti sekali di rumah makan untuk istirahat, makan, dan ke toilet. Sayangnya tiket tidak termasuk makan layaknya bus Eka Cepat jurusan Surabaya-Yogyakarta yang ngasih voucher makan di Rumah Makan Duta di Ngawi. Meski makanan di Duta nggak enak tapi lumayan buat ganjal perut.
Jarak tempuh kota-kota yang saya tuju lumayan jauh, jadi saya selalu memilih perjalanan malam sehingga bisa hemat ongkos penginapan. Hanya dari Sapa ke Hanoi dan Hue ke Hoi An saya naik di pagi hari karena keterbatasan waktu dan jadwal. Hanoi ke Sapa dibutuhkan waktu tempuh enam jam, kalau pulang pergi ya 12 jam. Hanoi ke Hue butuh waktu 13 jam. Dan Hue ke Hoi An cuma tiga jam. Sedangkan Hoi an ke Danang saya naik bus lokal karena cuma sejam. Gempor kan naik bus di Vietnam.
Bonus foto artis
Sedangkan Hoi an ke Saigon tidak saya pakai karena saya melakukan kesalahan. Kurang jeli riset dan salah menghitung hari. Dari Hoi An ke Saigon membutuhkan waktu sekitar 17 jam. Jika saya nekat naik bus, sudah pasti saya ketinggalan pesawat pulang. Mau nggak mau saya harus beli tiket pesawat ke Saigon dari Danang yang harganya sungguh lumayan buat foya-foya dua-tiga bulan. Misalkan saya buang Sapa dari jadwal perjalanan mungkin kejadian ini tidak terjadi. Gublik khan!
Vietnam benar-benar membuat dompet saya tekor. Dari awal perjalanan pesawat delay dan terpaksa naik taksi, bayar denda karena batal ikut tour Halong Bay; uang hostel hangus karena hostel udah tutup tengah malam; sewa sepeda dan motor di hari yang sama karena nggak tahu jarak; tiket terusan yang hanya terpakai dua kali doang; terpaksa beli tiket pesawat domestik. Ah tenang duit bisa dicari lagi, lagipula warisan tanah saya masih banyak wakakaka. Lagipula perjalanan tanpa bumbu micin akan terasa hambar.
Happy traveling!
Daftar tulisan perjalanan saya di Vietnam:
59 tanggapan untuk “Suka Dukanya Naik Bus di Vietnam”
Walau dapet duduk di depan atau tengah, kalau ketemu tetangga yang bau kaki atau bau badan juga cobaan ya hahaha. Aku kalo pake bus ini juga sedikit menderita, soalnya tinggi badan lumayan sih. *agak sombong gitu ngetiknya :p
Jadi, dari seluruh kota yang pernah didatangi di Vietnam, mana yang bikin mupeng balik lagi? Apa Sapa? karena di sana hujan mulu? hwhwhw
Nah iya juga sih ahaha, bau bada sama bau kaki juga polusi bau. Tapi ini toilet asli bikin pingsan. Bukan badan doang kan yang tinggi tapi badan jugaaaaa….. *sinyal ilang*
Kalau disuruh balik pengen ke Hue, Hoi An, Da Nang. Sapa entahlah meski hujan dan gak bisa ngapa-ngapain tapi kok males balik ke sana haha.
Aku pernah naik sleeper bus.. org sebelah saya sering muntah2..
heeeh bukan aku wkwkkw, hamil mungkin dia kwkw
Bis e kok uapik. Sleeper bis. Tapi geger opo gak tambah kuesel mas?
Kok bisa tambah kesel?
Lha turu terus ngono?
Lungguh terus yo pegel hayo. Justru nyaman dan fresh sampai tujuan karena istirahat bisa maksimal.
Bis dekat toilet.. Tobat dah.. Untung aja nggak mabook Mas. Baunya pasti Apalagi kalo ada yg habis makan pete jengkol ..
Tapi keren yaa busnya sleeper gitu,..coba di sini transjakarta kayak gitu ya.. Seger sampai tempat kerja..
Lah Transjakarta dikasih kursi sleeper, kan jarak dekaaatt buukkkk!!
Saru tenan postingan iki, mulai adegan plorot celana sampai threesome. Mungkin ini yang dimaksud dengan micinnya tulisan. huahahaha
Bus utowo kreta sing sleeper iku kenek kanggo hemat duwek. ambil perjalnana malam, bobok di bus. nggak atek nyewo hotel. Nelongso. :))))
Aduuhh padahal postingan ini berbau syar’i loh nek kere ancen nelongso yak wkwkw
Maklum ra duwe warisan tanah uakeeehhhh
Situ ngomong naik bus, napa otakku masih kepikiran keebretan kita sewaktu naik bus Lamongan – Surabaya. Masa mau turun di jalan tol buahahhahahahahha
Wakakakaka dodol kabeh ancene
pengen deh nyoba naik bis yang bagus kaya gth
Jarak tempuhnya mayan jauuh….tabah banget pake bis busyuuuk di sana
Gak semuanya busuk kok ☺️
Jujur, belum pernah naik sleeper bus, enak tuh kursinya, memang didesain untuk perjalanan jarak jauh. Btw, Kamu lagi apes ya Mas, dapat tempat duduk di dekat toilet bus hahaha.
Iya nih apes dua kali dapat yang dekat toilet huvt
Nah, kebetulan saya bacanya juga sedang naik bus padang-bukittinggi.
Andai bisa selonjoran juga dalam bus, kan mantap. Wkwkwk
belum sempat nyobain bus open ticket ini, seminggu cuma explore HCMC saja, next time kalo ke Vietnam mo nyobain
Hlah seminggu di HCMC? Aduh aduh aduh dua hari di sana juga kelar 😀
Haduh mas, untungnya itu pil beneran pereda mual, bukan pil KB :p
Ngarep pil KB kok wkwkw
Wkwkwkwj haduuuh mas, aku ikutan mual2 ini ngebayangin bau2 menguar dari toilet :p. Itulah kenapa , sebisa mungkin aku ga mau traveling naik bis, kecualiiii kepaksa banget :D. Itupun, kalo sampe dpt duduk belakang, mnding aku bli tiket baru hahahah.. Drpd pingsan mencium aroma :p
Yaaaah klo aku juga gak mau naik bus lah, mendingan naik jet tempur ato sewa mobil pribadi. Lah gimana rejekinya cuman ekonomi bhuahahaha
kok enak sleeper bus.
coba metromini di jakarta begitu. wkwk
*lgsg rusak* 😀
pernah nyoba juga sleeper bus kayak gitu.. tapi kalo kelamaan ga enak jg menurutku,… soalnya ga bisa tegak.. hehehe…
Salam kenal kang 🙂
serius, lucu banget ceritanya, bus bau pesing itu musibah banget, ditambah aneh juga ya orang disana naik bus kok sandal dilepas?
haha, keren- keren banget 🙂
Bus pembawa sial hahaha.
Hahaha…..mosok tukui tiket ndek toko bangunan?
aku baru tau kl ada bis yg tempat duduknya kayak gitu,enak yo lid. Angles turune
Bakul cilok aja ada yang dagang pulsa kok hahaha, siapa tahu ada toko bangunan nyambi jualan tiket bus haha
Seru banget mas! Aku di Vietnam cuma di Saigon aja, nggak ke kota-kota lainnya. Pengen balik ke sana lagi buat ke Hanoi, Da Nang, Hue, sama Hoi An.
Ndang budal
Busnya much better kalo dibandingkan di Indonesia sih.
Kalo saya backpacking dan naik bus, yang pasti gabisa selonjoran dan PASTINYA ada bau pesing di toilet. Enakin aja~~
Di Indonesia belum ada bus sleeper sih eheh. Enakin ajaaa dan ampe muntah-muntah haha
kalau aku sih, sepertinya harus bawa guide deh klo ke vietnam :v
hello mas. nice artikel nih. kebetulan ada rencana menjelajah Vietnam tengah ke selatan. Rutenya Da Nang – Hoi An – Na Thrang – Mui Ne – Saigon – overland Cambodia. agak padet sih itinerary nya. kebetulan mau pakai the Sinhtourist bus and tour2nya, sudah ada jadwal2 dan price nya juga. apakah sebaiknya saya beli di Indonesia atau di sana saja? boleh tau ada info yang penting ttg sleeper bus ini? karena kita cuma berdua cewe-cewe :)) thank you for your advice. happy traveling mas
mas. seneng deh baca artikelnya… nanya dongggg. kalo dari Da Nang ke Hoi An kmaren naik bus local apa namanya? mau jelajah vietnam juga niyyyy… thank you for reply 🙂
aku membayangkan seandainya duduk dikursi bagian belakang, kayake ya muneg2 juga itu
Halo Mas, mau nanya beberapa pertanyaan nih. saya rencana solo traveling ke Vietnam mulai dari Hanoi, Halong Bay , Hoi An balik lagi ke Hanoi. Pertanyaan saya apa Vietnam aman buat solo traveller perempuan? yang kedua ada ada bus langsung dari Halong Bay ke Hoi An? Terimakasih.
Hai mbak, komennya masuk spam jadi baru ke baca hiks. Aku sering ya dapat pertanyaan aman nggak negara ini itu hehehe. Jawabannya selalu “nggak ada yang aman di dunia ini, tidur aja bisa celaka” hehehe. Pakai insting aja mbak, klo udah merasa bahaya ya melipir pergi. Vietnam termasuk jalur kaum bekpeker jadi banyak ditemuin bekpeker dengan tas ransel segede gaban. Mau grup ato solo traveler banyak ditemui juga, baik cowok ato cewek. Santai aja yang penting tetap waspada. Nah untuk bus dari Halong ke Hoi An coba cek di sini https://vexere.com/en-US/bus-ticket-booking-from-halong-bay-quang-ninh-to-danang-2554t1151.html?date=26-07-2018 klo ke arah Danang pasti lewat Hoi An.
Have fun yak 🙂
Halo mass, Kalau dari saigon tapi tiket pulang ny dari hanoi enaknya keliling kemana yaa . Kalo beli tiket langsung dari saigon ke Hanoi nanti buang brenti” dulu di setiap kota apa gimana ?
Klo saya dulu dari Hanoi ke Saigon dan mampir ke Hue, Hoi An, Danang, dan berakhir di Saigon. Klo beli tiket langsung Saigon Hanoi bisa kok. Atau mau berhenti di kota-kota lain juga bisa. Bisa tanyakan ke petugas hotel. Minta info tentang tiket terusan.
Hai mas, mau nanya nih.. saya ada rencana backpackeran ke vietnam, kira-kira kalau cuma 4-5 hari di sana cukup ga ya kalo pengen eksplor Hanoi, Sa pa, Hue, Hoi an dan Da nang? Kalau dari cerita di atas kan mas seminggu disana dan kalau naik bus memang bakal makan waktu banyak.. Terima kasih
Nggak cukup deh segitu. Paling bisa Hanoi, Hue, Hoi An, Da Nang. Itupun buru-buru banget.
Hai mas, salken ya…
Saya ada rencana ke vietnam buat 1 minggu termasuk perjalanan dr Indo. Baru punya tiket sampai HCMC, tapi belum beli tiket pulang karena masih ragu mau balik dari mana.
Pertanyaan saya :
1. Utk pakai open bus trip begini, dari HCMC bagusnya rutenya kemana??
2. Vietnam amankah utk solo-female traveler??
Makasihhh
Halo Queen,
1. Vietnam ini membentang dari atas ke bawah dan sebaliknya, jadi mudah menentukan rute. Klo start HCMC otomatis bisa finish di Hanoi, atau sebaliknya. Klo ditanya bagus mana rutenya juga bingung karena rata-rata kota turisnya bagus-bagus. Klo aku dulu Hanoi – Hue – Hoi An – Danang – HCMC. Klo ada waktu bisa ditambah ke beberapa kota lagi seperti Muine, Dalat, Nha Trang, Vinh, dll. Tinggal pengen ke mana gitu.
2. Pada dasarnya nggak ada yang aman di dunia ini hehehe. Selama aku jalan di mana-mana, sering kok aku ketemu cewek yang lagi solo traveling.
Happy traveling 🙂
mas mau tanya kalau dari HCMC ke Da nang naik bis itu berapa jam ya, makasih
17-18 Jam 🙂
Bro..makasi atas review supernya..aku ada 8 hari mo solo travel HCM terus vietjet ke-Danang-Hoi AN-Na Thrang-Mui Ne-HCM…Mohon bantuan kalo Sinh Tour ini untuk open bus Danang-Hoi-An-Na Trang-Mui Ne-HCM bisakah di organize reservasinya di HCM dan apakah ada kemungkina full seat terjadi..karena jadwal jpadat, yang kucemaskan open bus mau berangkat ke kota selanjutnya malah full seat…Makasi banyak banyak Bro,,salam
Halo Kak Jayadipa,
Reservasi keberangkatan gak bisa di HCM, harus manual masing-masing di kota keberangkatan, maklumin saja mereka belum online, jadi manual cek pakai buku. Good luck ya, semoga perjalanannya menyenangkan 🙂
Hallo mas, rencana Juli nanti mau solo travel start dari Hanoi – Ninh Binh – Mui Ne – HCMC, untuk tiket bus terusannya itu kalau berhenti di tiap tempat yg sy sebutkan tsb berhentinya brp lama ya mas? Ditungguin atau nunggu bus berikutnya datang lagi? Atau bagaimana ya mas sy kurang paham hehe Terimakasih
Btw aku agak nggak paham dengan pertanyaannya ehehe.
Berapa lama berhenti? Terserah kamu, mau dua hari atau tiga hari. Asal tidak melebihi tanggal berlakunya tiket. Ditungguin atau nunggu? Nah ini maksudnya apa aku nggak paham deh 🙁
Iya maksudnya dalam sehari itu pasti ada aja kan busnya yg seperti ini ( terusan ke hcmc) ? Frekuensi busnya sehari ada berapa yg lewat jalur ini? Soalnya rencana cuma beberapa jam aja di Ninh Binh, abis itu ke Mui Ne juga beberapa jam aja, terus ke HCMC
Halo kak, untuk jadwal saya nggak bisa jawab pasti. Makanya lebih baik sehari sebelum keberangkatan sudah booking perjalanan lanjutan ke pool bus. Atau amannya dua hari sebelumnya. Kalau pas hari H belum tentu dapat seat meski busnya ada.
kok ceritanya buat saya takut ke vietnam yah hahahahha,
Permisi mau tanya , maaf kalau pertanyaan mengulang dari cerita .
Berapa lama perjalanan dari hanoi ke chi minh .. karena saya berangkat ke hanoi dan mau pulang dari chi minh ke cgk
Dan beli tiket di hanoi dimananya ? Alamatnya atau dekat apa ?